Cara ternak sapi lokal. Bisnis penggemukan sapi akhir-akhir ini menjadi bisni yang banyak digandrungi masyarakat, pasalnya perMintaan daging sapi di tanah air terus meningkat, salah satu yang sangat perlu diperhatikan oleh mereka yang menggeluti bisnis ternak sapi ini adalah masalah pakan, pasalnya pakan sapi memiliki peran yang sangat urgen dalam keberhasilan penggemukan sapi ini. Jika pilihan pakan sapinya bagus maka keberhasilan bisnis sapi inipun akan bagus juga.
Dari sekian banyak mereka yang menggeluti ternak atau penggemukan sapi ini banyak yang berhasil namun sekian orang juga yang gagal, sebagaimana kami sebutkan sebelumnya, selaian masalah pemilihan pakan sapi, hal lain yang juga sangat penting untuk diperhatikan oleh peternak sapi dan penggelut bisnis penggemukan sapi adalah pemberian vitamin yang tepat yang bisa menunjang tumbuh kembang sapi yang kita ternak.
Secara umum bisa dikatakan bahwa usaha peternakan sapi di tanah air masih mengandalkan pola tradisional, baik dari segi pemberian pakan yang masih mengandalkan pakan seadanya berupa rerumputan, pemberian vitamin yang bisa dikatakan nihil sehingga produksi daging sapipun tidak bisa memenuhi permintaan masyarakat terhadap kebutuhan daging sapi ini. Sehingga terpaksa pemerintah melakukan impor daging sapi dari negara-negara tetangga saat permintaan pasar terhadap daging sapi melonjak terutama saat datangnya hari-hari besar keagamaan.
Cara Ternak Sapi Lokal
Cara Ternak Sapi Lokal
Usaha penggemukan sapi lokal sebenarnya bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar terhadap permintaan daging, pemerintah melalui instansi-instansi terutama bidang peternakan sepertinya sudah banyak melakukan berbagai penyuluhan kepada peternak sapi untuk memberi mereka pengertian tentang bagaimana menggemukkan sapi lokal untuk menggenjot produksi daging sapi.
Di tanah air kita, salah satu binatang ternak yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia adalah sapi, kegunaan dan manfaat yang bisa didapatkan dari sapipun sangat banyak, di antara yang terpenting adalah daging sapi yang sudah menjadi komoditas andalan negara, selain itu susu sapi yang diperah dari berbagai sentra peternakan sapi juga sangat digandrungi oleh banyak peternak, begitu pula komoditas dan barang seperti tas, sepatu dan lainnya yang dibuat dari kulit sapi juga banyak digeluti oleh bisnisman-bisnisman lokal.
Beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh para peternak sapi sebagaimana yang kami singgung di muka adalah terkait dengan pakan, karena pakan merupakan unsur terpenting agar peternakan sapi bisa berkembang dan sukses, pakan sapi yang baik harus mengandung berbagai unsur vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh sapi yang kita ternak itu, harus lengkap : vitamin, mineral, karbohidrat, protein dan lemaknya. Begitu juga agar diperhatikan apakah pakan yang akan kita berikan kepada hewan ternak kita sudah steril dan bebas dari berbagai mikroba, virus dan parasit lainnya, kemudian juga terkait denga waktu pengambilan pakan yang hendaknya dilakukan pada siang hari atau bisa juga dilakukan pada sore hari, hal ini untuk menghindari serangan cacing pada sapi, pasalnya saat siang hari atau sore hari biasanya cacing yang hinggap dan berada di rerumputan sudah mati oleh paparan sinar matahari, oleh karena itu jika pengambilan pakan berupa rumput dilakukan pada pagi hari maka dikhawatirkan sapi akan terkena serangan cacing karena cacing tersebut masih ada di pagi hari bersarang di rerumputan yang akan dijadikan pakan sapi kita.
Ditinjau dari segi bahannya sebenarnya pakan sapi bisa kita kategorikan menjadi 2 jenis umum yang kita temukan, yang pertama adalah pakan konvensional yang kita sebut nanti dengan pakan dari tanaman atau rerumputan dengan berbagai jenis dan macamnya, kemudian ada pakan konsentrat yang merupakan pakan yang dikembangkan dan melalui proses pengolahan sampai bisa dijadikan bahan pakan dan makanan sapi, berikut penjelasan lengkap tentang dua jenis pakan sapi terutama sapi lokal ini.
Pakan Hijau
Sebenarnya pakan hijau sangat dianjurkan oleh para penyuluh untuk dijadikan menu utama sebagai pakan ternak sapi, pasalnya pakan hijau adalah pakan alami dari alam yang memang diketahui sebagai makanan sapi, seperti berbagai jenis rumput, daun lamtoro, centro, gamal, jerami padi. Kandungan gizi, mineral dan vitamin pada pakan hijau ini sepertinya sudah bisa dikatakan mencukupi sebagai asupan untuk sapi ternak kita.
Baca Lainnya : Peluang Usaha Ternak Sapi Potong dan Langkah-langkah Menjalankannya
Baca Lainnya : Peluang Usaha Ternak Sapi Potong dan Langkah-langkah Menjalankannya
Pakan Konsentrat
Sebenarnya pakan jenis ini adalah pakan penambah atau suplemen yang bisa mendorong dan menggenjot pertumbuhan dan gemuknya sapi yang kita ternak, pakan konsentrat yang sudah lama diterapkan oleh para peternak sapi yaitu pakan konsentrat yang berbahan dasar dedak dengan rincian bahan sebagai berikut:
Dedak sebanyak 70 %
Bungkil kelapa sebanyak 30 %
Tepung tulang 0,5 %
Garam dapur 1 %
Komposisi pakan dengan bahan serta prosentase di atas sangat lebih dari cukup untuk menunjang dan menyuplai kebutuhan gizi dan mineral yang dibutuhkan oleh ternak sapi kita.
Cara dan Waktu Pemberian Pakan Ternak Sapi
Selain bahan pakan yang akan diberikan kepada sapi, hal lain yang juga sangat penting untuk diperahatikan adalah terkait dengan pola pemberian pakan, tentu pakan alami alias pakan hijau adalah pakan utama yang harus diberikan dengan porsi yang lebih banyak kepada ternak sapi kita, adapun pakan konsentrat adalah sebagai tambahan atau suplemen saja. Kemudian juga terkait dengan jam atau waktu yang tepat memberikan pakan ternak sapi kita, sebagaimana manusia hewan juga diberi waktu untuk pemberian pakan ini. Waktu yang tepat untuk pemberian pakan ini adalah pada sore hari sekitar jam 5 sore, pada siang hari sekitar jam 12 dan pada pagi hari untuk sarapannya sekitar jam 8 pagi.
Nah, sobat semua para peternak sapi yang budian, demikianlah keterangan dan ulasan kami terkait dengan bahasan seputar peternakan sapi atau penggemukan sapi yang harus diperhatikan oleh anda sebagai peternak, yang kali ini dengan judul bahasan cara ternak sapi lokal. Semoga bermanfaat dan bisa dipraktekkan oleh para peternak sapi lokal di tanah air.
0 comments